Halaman

Jumat, 17 Desember 2010

Biologi Dasar


BAB  I

BIOLOGI SEBAGI ILMU


A. Pendahuluan

Deskripsi singkat
Bab ini akan menguraikan tentang ruang lingkup biologi yang meliputi kedudukan biologi dalam MIPA dan hubungan biologi dengan ilmu-ilmu lain, metode ilmiah serta konsep tentang hidup
Relevansi
            Pembahasan pada bab ini merupakan pengetahuan awal untuk memahami materi-materi biologi.
Kompetensi Dasar
Mahasiswa dapat menjelaskan tentang biologi sebagai ilmu.
B. Penyajian
Uraian dan contoh
1.1 Ruang Lingkup Biologi
Istilah biologi berasal dari bahasan Yunani yaitu dari kata "bios" yang berarti kehidupan dan "logos"  yang berarti ilmu. Jadi biologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kehidupan. Sebelum kita mempelajari biologi lebih lanjut, marilah kita lihat terlebih dahulu kedudukan biologi di antara ilmu pengetahuan yang lain.
a. Penggolongan Ilmu Pengetahuan
Untuk melihat kedudukan biologi di antara ilmu pengetahuan yang lain, dapat dilihat pada Gambar 1. Dari gambar tersebut segera terlihat bahwa ilmu pengetahuan berkembang dari apa yang disebut pengetahuan. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang kita ketahui, tanpa menghiraukan dari mana datangnya pengetahuan tersebut. Jadi pada hakikatnya apa saja yang kita ketahui walaupun dari mimpi atau berkhayal sekalipun, itu merupakan pengetahuan (Hendro Darmodjo, 1986). Pengetahuan dapat diperoleh dari berbagai sumber antara lain pancaindera, pikiran, wahyu dan intuisi. Sedangkan ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang telah diuji kebenarannya melalui metode ilmiah. Ini berarti bahwa cara memperoleh pengetahuan akan menentukan apakah pengetahuan te.rsebut termasuk ilmiah atau bukan. Dengan demikian kalau dibandingkan antara pengetahuan denga.n ilmu pengetahuan terdapat perbedaan yang nyata. Pengetahuan adalah semua yang kita ketahui tanpa menghiraukan apakah pengetahuan tersebut benar atau salah, tetapi ilmu pengetahuan hanya membatasi pada pengetahuan yang benar saja.Yang dimaksud pengetahuan yang benar disini adalah pengetahuan yang telah diuji kebenarannya melalui metode ilmiah. Penjelasan lebih lanjut tentang metode ilmiah akan dibahas materi selanjutnya.

Gambar 1. Penggolongan ilmu pengetahuan
Pada dasarnya ilmu pengetahuan dapat dibagi menjadi dua golongan besar yaitu ilmu pengetahuan alam (the natural sciences) yang bidang garapannya adalah alam dengan segala isinya termasuk hewan, tumbuhan dan manusia ditinjau dari segi fisiknya dan ilmu pengetahuan sosial (the social sciences) yang bidang garapannya adalah tingkah laku manusia dalam bermasyarakat. Dalam perkembangan berikutnya ilmu pengetahuan alam berkembang menjadi dua yaitu ilmu alam (the physical sciences) yang bidang garapannya adalah benda-benda tak hidup dan ilmu hayat atau biologi (the biological sciences) yang bidang garapannya adalah makhluk hidup. Ilmu alam berkembang lagi menjadi fisika yang mempelajari massa dan energi, kimia yang mempelajari substansi zat, astronomi yang mempelajari benda-benda langit dan iimu bumi yang mempelajari bumi tempat tinggal kita ini. Ilmu hayat atau biologi akan berkembang menjadi beberapa cabang biologi sesuai dengan bidang garapannya masing-­masing. Cabang-cabang biologi akan dibahas lebih lanjut dalam pembahasan berikutnya.
Ilmu pengetahuan sosial berkembang menjadi beberapa cabang ilrnu pengetahuan antara lain antropologi yang mempelajari manusia dalam perspektif waktu dan tempat, psikologi yang mempelajari proses mental dan tingkah laku manusia, ekonomi yang mempelajari manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup lewat proses pertukaran, sosiologi yang mempelajari struktur organisasi sosial manusia dan ilmu politik yang mempelajari sistem dan proses dalam kehidupan manusia berpemerintahan dan bernegara.
Di samping ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial, pengetahuan mencakup juga humaniora dan matematika. Humaniora terdiri dari seni, filsafat, agama, bahasa dan sejarah. Sejarah kadang-kadang dimasukkan ke dalam ilmu pengetahuan sosial. Matematika, bukan merupakan ilmu pengetahuan, melainkan merupakan cara berpikir deduktif yaitu cara berpikir di mana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Matematika merupakan sarana berpikir yang penting dalam berbagai kegiatan disiplin ilrnu. Apabila Anda mempelajari dengan cermat apa yang dibahas di atas maka sampai disini Anda sudah dapat memahami kedudukan biologi di antara ilmu pengetahuan yang lain dan dapat memahami apa yang menjadi garapan utama biologi.
b. Cabang-Cabang Biologi
Makhluk hidup merupakan objek penelitian biologi yang sangat luas. Untuk mempelajari salah satu aspek pada makhluk hidup secara lebih mendalam, akhirnya biologi berkembang menjadi beberapa cabang keilmuan antara lain:
c. Hubungan Antara Biologi Dengan Ilmu-Ilmu Lain
Dalam perkembangannya biologi tidak dapat berdiri sendiri tetapi selalu berhubungan dengan ilmu-ilmu lain baik ilmu pengetahuan alam maupun ilmu pengetahuan sosial.

1) Hubungan antara biologi dengan matematika
Matematika sangat membantu dalam penelitian-penelitian biologi. Matematika diperlukan sebagai alat untuk menafsirkan hasil penelitian-penelitian tersebut. Misalnya pada persilangan monohibrid (persilangan dengan satu sifat beda) antara kacang ercis berbunga merah dengan ercis berbunga putih, maka dengan bantuan matematika akhirnya Mendel memperoleh kesimpulan bahwa pada keturunan kedua diperoleh hasil perbandingan fenotip antara kacang ercis berbunga merah dengan kacang ercis berbunga putih = 3 : 1. Yang dimaksud dengan perbandingan fenotip adalah perbandingan sifat yang tampak (dapat diamati) oleh mata. Selain diperlukan dalam penelitian bidang genetika, matematika juga diperlukan dalam penelitian cabang-cabang ilmu yang lain.
2) Huhungan antara biologi dengan fisika
Beberapa contoh hubungan antara biologi dengan fisika antara lain:
a)                  Proses penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya yang dilakukan oleh akar tumbuh-­tumbuhan berlangsung berdasarkan prinsip fisika yaitu prinsip difusi dan osmosis. Difusi merupakan proses penyebaran partikel-partikel dari larutan yang berkonsentrasi tinggi ke larutan yang berkonsentrasi lebih rendah tanpa adanya membran atau selaput pemisah. Berdasarkan sifatnya kita dapat membedakan selaput pemisah menjadi tiga macam yaitu selaput permeabel, semi permeabel dan impermeabel. Selaput permeabel adalah selaput pemisah yang dapat dilewati oleh air dan zat-zat yang terlarut di dalamnya. Selaput semi permeabel adalah selaput pemisah yang hanya dapat dilewati oleh air dan zat-zat tertentu dan selaput impermeabel adalah selaput pemisah yang tak dapat dilewati oleh air dan zat-zat yang terlarut. Untuk melihat proses difusi dapat Anda lakukan percobaan sederhana yaitu masukkan beberapa tetes tinta atau larutan berwarna ke dalam suatu tempat yang berisi air. Amatilah proses yang terjadi. Apabila difusi terjadi melalui membran pemisah maka proses tersebut dinamakan osmosis. Istilah ini berasal dari kata os .= lubang dan movea = to move = pindah

                         Gambar 2.  A. Difusi                          B. Osmosis
b) Penggunaan kaca mata, untuk membantu bagi manusia yang mengalami cacat mata.

3) Hubungan antara biologi dengan kimia
Antara biologi dengan kimia terdapat hubungan yang sangat erat. Hal ini terbukti bahwa dalam tubuh kita terkandung berbagai unsur-unsur kimia. Berdasarkan penelitian tubuh manusia tersusun atas unsur-unsur sebagai berikut:            .
Tabel 1. Susunan unsur-unsur kimia dalam tubuh manusia (Neil A. Campbell, 1987)
4) Hubungan Biologi dengan Ekonomi
Hubungan antara biologi dengan ekonomi dapat terlihat dengan jelas di bidang pertanian. Untuk meningkatkan hasil pertanian kita telah mengenal dua kebijaksanaan yang dijalankan pemerintah yaitu intensifikasi pertanian dan ekstensifikasi pertanian. Intensifikasi pertanian merupakan usaha untuk meningkatkan produksi pertanian dengan jalan mengoptimalkan penggunaan lahan pertanian yang ada, misalnya dengan pemupukan yang benar, penggunaan bibit unggul, irigasi yang teratur, penanaman lahan pertanian dengan sistem tumpang sari dan sebagainya. Sedangkan ekstensifikasi pertanian merupakan usaha untuk meningkatkan hasil pertanian dengan jalan memperluas lahan pertanian. Usaha ini dilakukan terutama di daerah-daerah yang tanahnya masih luas seperti dilakukan di daerah-daerah transmigrasi di luar Pulau Jawa. Usaha pemerintah untuk meningkatkan produksi pertanian telah banyak dirasakan manfaatnya oleh para petani, misalnya masa panen yang dulu hanya dapat dilakukan 2 kali dalam setahun bahkan banyak yang hanya satu kali dalam setahun, sekarang telah dapat ditingkatkan menjadi tiga kali dalam setahun. Dengan peningkatan hasil pertanian tersebut tentu saja kalau dipandang dari segi ekonomi usaha tersebut telah dapat memberikan nilai tambah yang besar bagi para petani. Bahkan sekarang pemerintah sudah mulai mengembangkan pertanian dengan menggunakan sistem hidrofonik yang dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi para petani. Sistem hidrofonik merupakan cara penanaman tanaman yang menggunakan medium selain tanah (misalnya pasir) yang telah diberi zat-zat makanan yang diperlukan tanaman. Coba carilah sendiri hubungan antara biologi dengan ilmu-ilmu yang lain.
d. Penemuan-Penemuan Dalam Bidang Biologi yang Bermanfaat Bagi Manusia
1) Penemuan vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang diperlukan tubuh kita dalam jumlah kecil, biasanya kurang dari 0,01 gram per hari. Walaupun diperlukan dalam jumlah kecil, tetapi vitamin merupakan senyawa yang sangat penting (vital) bagi tubuh kita, artinya kalau vitamin tersebut tidak terdapat dalam tubuh kita maka kesehatan tubuh kita akan terganggu. Vitamin-vitamin tersebut harus didatangkan dari luar tubuh karena tubuh kita tidak dapat menghasilkan vitamin. Dengan penemuan-penemuan vitamin maka kita dapat menyusun menu makanan yang baik sehingga tubuh kita dapat tetap sehat.
2) Penemuan hormon
Hormon merupakan senyawa kimia yang tersusun atas protein. Hormon berfungsi mengatur aktivitas-aktivitas dalam tubuh antara 1ain metabolisme (pertukaran zat), pertumbuhan dan perkembangan, siklus reproduksi dan sekresi. Berbeda dengan vitamin, hormon dapat dihasilkan oleh tubuh kita sendiri. Hormon dihasilkan oleh kelenjar khusus yang disebut kelenjar endokrin. Kelenjar-kelenjar endokrin yang terdapat dalam seluruh tubuh merupakan suatu sistem yang disebut sistem endokrin. Hormon mempunyai efek yang spesifik (khusus) terhadap jaringan. Jaringan tersebut biasanya terletak agak jauh dari sumber hormon. Pengaruhnya kadang-kadang bersifat umum, dalam arti bahwa hormon dapat mempengaruhi tubuh secara keseluruhan tetapi pada keadaan yang lain pengaruhnya terbatas dan sangat spesifik. Dengan demikian maka kelainan salah satu kelenjar endokrin dapat mengakibatkan kelainan pada bagian tubuh (jaringan) tertentu dan dapat pula mengakibatkan kelainan tubuh secara keseluruhan.
3) Penemuan Antibiotik
Antibiotik yang pertama ditemukan adalah penicilin. Penicilin pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1942. Penicilin tersebut ditemukan pada saat Alexander Fleming meneliti jamur Penicilium. Zat yang dihasilkan oleh jamur Penicilium tersebut, yang kemudian disebut penicilin ternyata mampu membunuh bacteri penyebab penyakit tanpa meracuni makhluk hidup di mana bacteri tersebut tinggal. Penicilin tersebut kemudian dikembangkan secara besar-besaran untuk membantu mengobati para serdadu yang mengalami infeksi akibat perang dunia ke dua. Beberapa contoh antibiotik yang dihasilkan dari beberapa jenis jamur antara lain:
a)      Penicilin, dihasilkan dari jamur Penicilium notatum   dan P.  chrysogenum.
b)      Streptomycin, dihasilkan dari jamur Streptomycetes sp.
c)      Chloromycetin, dihasilkan dari jamur Chloromycetes sp.
Dalam dunia kedokteran, antibiotik tersebut sudah lama dipakai untuk mengobati berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh bacteri, hanya yang perlu diperhatikan adalah dosis dan lamanya penggunaan antibiotik tersebut. Penggunaan dosis antibiotik yang tidak tepat akan menyebabkan beberapa jenis bacteri menjadi kebal terhadap beberapa jenis antibiotik seperti yang banyak terjadi sekarang ini.
4) Penemuan-penemuan dalam genetika
Orang pertama yang menaruh minat besar terhadap penelitian dalam bidang genetika adalah Gregor Mendel (1822 -1884), seorang rahib Austria. Mendel mulai bekerja dengan menggunakan kacang ercis (Pisum sativum) dikebun miliknya. Sesungguhnya pada masa hidupnya belum diketahui adanya pembawa sifat keturunan modern yang disebut gen. Mendel menyebut bahan genetis itu sebagai faktor penentu (determinant) atau disingkat dengan faktor. Pada saat ini telah diketahui bahwa pembawa sifat keturunan adalah gen. Gen terletak dalam lokus-lokus kromosom dan kromosom terletak dalam inti sel. Kromosom-kromosom hanya dapat diamati pada stadium-stadium tertentu dalam siklus hidup sel yaitu pada saat sel mengalami pembelahan. Gen-gen terlalu kecil untuk dilihat, walaupun dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran tinggi. Tetapi eksistensi gen-gen tersebut dapat dibuktikan dengan percobaan-percobaan persilangan. Pola-pola keturunan ternyata teratur dan dapat diramalkan, serta mempunyai prinsip-prinsip yang melandasinya. Yang perlu kita pahami adalah bahwa yang diturunkan oleh induk pada keturunannya bukanlah mata coklat, rambut keriting, kulit putih dan sebagainya, tetapi yang diturunkan oleh induk kepada keturunannya adalah gen yang mengawasi perkembangan sifat yang bersangkutan. Gen tidak dapat dilihat tetapi sifatnya dapat ditunjukkan. Jadi studi genetika dilakukan dengan cara mempelajari sifat-sifat yang dapat dilihat pada generasi yang berurutan dari suatu makhluk hidup. Dari persamaan-persamaan dan variasi-variasi yang tampak, dibuat suatu analisis bagaimana gen-gen untuk suatu sifat tertentu diturunkan.
Genetika telah banyak memberikan manfaat kepada manusia dalam banyak hal yang praktis misalnya dalam bidang pertanian dan peternakan telah dapat diperoleh berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang mempunyai sifat-sifat unggul. Dalam bidang kedokteran genetika telah dapat digunakan untuk mendiagnosis suatu jenis penyakit (termasuk penyakit keturunan atau bukan), dan konsultasi genetis. Bahkan dalam hal-hal yang menyangkut hukum, pertimbangan-pertimbangan genetis merupakan dasar yang tidak boleh diabaikan dalam memecahkan masalah, misalnya pemecahan masalah dalam kriminalitas. Anda dapat mencari penemuan-penemuan lain dalam bidang biologi yang bermanfaat bagi manusia dengan banyak membaca buku-buku yang relevan.
1.2 Metode Ilmiah
1. Bagaimana Para Ahli Biologi Bekerja
a.         Hasrat ingin tahu manusia
Muncutnya ilmu pengetahuan berawal dari rasa kekaguman manusia terhadap jagad raya ini. Rasa ingin tahu tersebut muncul karena manusia dibekali oleh Tuhan kemampuan untuk berpikir. Inilah yang membedakan antara manusia dengan makhluk hidup yang lain.
Hasrat ingin tahu manusia akan terpuaskan kalau ia memperoleh pengetahuan yang benar mengenai hal yang dipertanyakan. Pengetahuan yang benar dapat diperoleh melalui 2 macam pendekatan yaitu pendekatan non ilmiah dan pendekatan ilmiah.
b.         Pendekatan non iimiah
Kebenaran yang diperoleh melalui pendekatan non-ilmiah antara lain berasal dari akal sehat, penemuan secara kebetulan, penemuan secara coba-coba dan pendapat para ahli.
Akal sehat: Akal sehat memang dapat menunjukkan hal yang benar, tapi dapat pula menyesatkan. Misalnya pada zaman Babilonia (650 SM), orang berpendapat bahwa bumi ini adalah datar. Ternyata penemuan ilmiah membantah kebenaran akal sehat tersebut. Dengan penemuan ilmiah sekarang diyakini bahwa bumi berbentuk bulat, bukan datar.
Penemuan secara kebetulan. Penemuan secara kebetulan banyak terjadi dan banyak di antaranya yang sangat berguna. Misalnya penemuan seorang penderita penyakit malaria yang sembuh setelah minum air pahit yang berasal dari kulit pohon kina y,mg tumbang dadam se.buah parit. Walaupun penemuan secara kebetulan yang demikian sangat berguna, namun penemuan tersebut bukan penemuan melalui pendekatan ilmiah. Penemuan secara kebetulan diperoleh tanpa rencana, tidak pasti dan tidak melalui langkah-langkah yang sistematis.
Penemuan coba-coba. Penemuan coba-coba pada umumnya merupakan serangkaian percobaan tanpa kesadaran akan adanya pemecahan masalah tertentu. Pemecahan tersebut terjadi secara kebetulan setelah dilakukan serangkaian usaha. Penemuan secara coba-coba pada umumnya tidak efisien dan tidak terkontrol.
Pendapat para ahli. Pendapat para ahli sering diterima tanpa diuji kebenarannya. Namun pendapat para ahli tidak selamanya benar, pendapat mereka sering tidak benar karena tidak didasarkan pada hasil penelitian, melainkan hanya didasarkan pada pemikiran logis.
e. Pendekatan ilmiah
Pendekatan ilmiah menuntut dilakukannya cara-cara atau langkah-langkah tertentu dengan urutan tertentu untuk mencapai pengetahuan yang benar. Pengetahuan yang diperoleh dengan pendekatan ilmiah diperoleh melalui penelitian ilmiah untuk menguji keajegan dan kemantapan internalnya. Artinya jika penelitian. ulang dilakukan orang lain dengan menggunakan langkah-langkah dan kondisi yang sarna akan diperoleh hasil yang sama atau hampir sama dengan penelitian terdahulu. Pendekatan ilmiah akan menghasilkan kesimpulan yang serupa bagi setiap orang yang menelitinya, karena pendekatan tersebut tidak diwarnai oleh keyakinan pribadi, bias dan perasaan peneliti. Kesimpulan yang diambil bukan subjektif tetapi objektif. Dengan pendekatan ilmiah orang berusaha untuk memperoleh kebenaran. ilmiah yaitu pengetahuan yang kebenarannya terbuka untuk diuji oleh siapa saja yang ingin mengujinya (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 1983).
Langkah-langkah tertentu yang digunakan dalam penelitian ilmiah dikenal dengan metode ilmiah. Menurut Jujun S. Suriasumantri (1984), langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut:
-   Perumusan masalah, merupakan pertanyaan mengenai objek yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasi faktor-faktor yang terkait di dalamnya.
Penyusunan kerangka berpikir dalam mengajukan hipotesis, merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai faktor yang saling mengkait dan membentuk konstelasi permasalahan. Kerangka berpikir ini disusun secara rasional berdasarkan pernyataan-pernyataan ilmiah yang diuji kebenarannya dengan memperhatikan faktor-faktor empiris yang relevan dengan permasalahannya.
-   Perumusan hipotesis, merupakan jawaban sementara atau dugaan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, yang materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan.
-   Pengujian hipotesis, merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak.
-   Penarikan kesimpulan, merupakan penilaian apakah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Jika dalam proses pengujian hipotesis terdapat fakta yang cukup banyak yang mendukung hipotesis tersebut diterima. Sebaliknya jika tidak cukup fakta yang mendukung maka hipotesis tersebut ditolak. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 3.
Gambar 3. Metode ilmiah (Jujun S. Suriasumantrai, 1984)

Langkah-langkah metode ilmiah yang lebih sederhana diberikan oleh Stephen L. Wolfe dan G. Tyler Miller Jr (1977) yang menyatakan bahwa metode ilmiah terdiri atas 3 langkah utama yaitu obseivasi, hipotesis dan eksperimen. Observasi atau pengamatan dapat dilakukan mulai dari hal yang paling sederhana misalnya menghitung jumlah kaki serangga sampai dengan hal yang kompleks seperti menentukan jarak dan sudut antara atom dari sebuah molekul. Setelah fakta yang dikumpulkan cukup, peneliti berusaha untuk menerangkan atau menghubungkan fakta-fakta yang diperoleh dalam suatu rumusan yang disebut hipatesis. Hipotesis merupakan suatu dugaan tentang bagaimana fakta-fakta tersebut dapat diterangkan atau dihubungkan. Hipotesis yang disusun harus dapat diuji dengan eksperimen dan pengamatan lebih lanjut.
Eksperimen yang akan dilakukan harus disusun dengan hati-hati dan bebas dari pengaruh subjektivitas peneliti. Hipotesis akan diterima jika cukup banyak data yang mendukung. Jika dalam pengujian hipotesis diperoleh kekecualian atau beberapa data yangbertentangan dengan hipotesis maka hipotesis tersebut harus dimodifikasi sehingga sesuai dengan kenyataan. Apabila setelah ada eksperimen lain hipotesis tersebut masih tetap diterima dan dapat diterapkan secara luas serta berperan untuk menyusun hipotesis yang lain maka hipotesis tersebut dapat dipandang sebagai teori atau hukum. Tetapi apabila dikemudian hari ternyata ada hasil eksperimen yang berlawanan atau menolak hipotesis tersebut maka hipotesis tersebut harus dibuang atau dimodifikasi. Itulah sifat kebenaran dalam pengetahuan ilmiah. Dalam pengetahuan ilmiah tidak ada kebenaran yang bersifat mutlak
Dari penjelasan di atas tampak bahwa metode ilmiah merupakan suatu metode atau cara yang harus diikuti seseorang untuk memecahkan masalah atau problem secara ilmiah. Moh. Amin, Prawoto dan Siti Mariyam (1980) menggambarkan suatu bagan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah seperti terlihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Langkah-Langkah Pemecahan Masalah
(Moh. Amin, Prawoto dan Siti Mariyam, 1980).

d. Metode Ilmiah Dalam Biologi
Metode ilmiah mulai dikembangkan pada abad ke-15 dan 16. Namun penggunaan metode ilmiah secara lengkap lebih banyak digunakan oleh ahli-ahli dalam bidang fisika dan kimia. Hal inilah yang menyebabkan mengapa perkembangan fisika dan kimia lebih cepat daripada biologi. Penerapan metode ilmiah secara lengkap dalam bidang biologi baru dimulai setelah Charles Darwin menerbitkan bukunya yang berisi teori evolusi pada tahun 1859. Sebelum masa Darwin, studi tentang biologi (makhluk hidup) lebih banyak berdasarkan kepada kepercayaan dan filsafat para ahli, jarang yang dipelajari berdasarkan pengamatan langsung. Misalnya pada masa Aristoteles diyakini suatu kebenaran bahwa cacing berasal dari tanah, belut berasal dari lumpur, belatung berasal dari daging dan sebagainya (Michael Ruse, 1982). Dalam kurun waktu sebelum Darwin tersebut studi tentang biologi (makhluk hidup) dianggap tidak dapat dipelajari dengan metode ilmiah seperti yang digunakan untuk mempelajari fsika dan kimia. Sedangkan dalam menyusun teorinya, Darwin menggunakan metode ilmiah yang sama dengan metode ilmiah yang digunakan oleh para ahli fisika dan kimia. Sejak saat itulah, studi tentangbiologi dengan menggunakan metode ilmiah berkembang cukup cepat yang akhirnya menghasilkan cabang-cabang biologi seperti botani, zoologi, fisiologi dan sebagainya seperti yang telah Anda pelajari pada kegiatan belajar 1. Berikut ini akan diberikan contoh penggunaan metode ilmiah dalam biologi mengenai penelitian terhadap anggota gerak bebas pada mamalia.
1) Pengamatan atau observasi
Penelitian terhadap anggota gerak bebas pada mamalia dapat diawali dengan mengadakan pengamatan 1_angsung terhadap mamalia yang ada di sekitar kita seperti manusia, anjing, kucing, kerbau, sapi, kambing dan kelinci. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa semua marnalia mempunyai dua pasang anggota gerak bebas. Satu pasang berupa anggota gerak bebas bagian depan (anterior) dan satu pasang berupa anggota gerak bebas bagian belakang (posterior).
2) Penyusunan hipotesis
Dari hasil pengamatan tersebut dapat disusun hipotesis sebagai berikut: "Semua marnalia mempunyai dua pasang anggota gerak bebas yang terdiri atas sepasang anggota gerak bebas anterior dan sepasang anggota gerak bebas posterior".
3) Pengujian hipotesis
Untuk menguji hipotesis tersebut, dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap anggota mamalia yang lain seperti kelelawar, tikus, beruang, anjing laut, singa taut, harimau, kijang, dan gajah. Hasil pengamatan ternyata mendukung hipotesis yang disusun. Ikan paus termasuk mamalia, seharusnya ikan paus juga mempunyai 2 pasang anggota gerak bebas. Dalam pengamatan lebih lanjut terhadap ikan paus, ternyata ikan paus hanya mempunyai sepasang anggota gerak bebas depan (anterior), Dengan demikian hipotesis yang disusun harus dimodifikasi menjadi: "Semua mamalia kecuali ikan paus mempunyai dua pasang anggota gerak bebas". atau "Semua mamalia mempunya dua pasang anggota gerak bebas atau kurang" . Pengamatan dapat dilakukan terus terhadap anggota marnalia yang lain jika masih ada, misalnya ikan duyung. Ternyata ikan duyung juga hanya mempunyai sepasang anggota gerak bebas. Dengan demikian hipotesis yang disusun harus dimodifikasi lagi menjadi: "Semua marnalia kecuali ikan paus dan ikan duyung mempunyai dua pasang anggota gerak bebas". Hipotesis akhir tersebut dapat digunakan untuk menduga atau memprediksi bahwa penemuan-penemuan anggota marnalia yang lain akan mempunyai dua pasang anggota gerak bebas atau kurang dan tidak ada marnalia yang mempunyai tiga pasang anggota gerak bebas (Stephen L. Wolfe and G. Tyler Miller, 1977).

e.         Sikap ilmiah
Dalam bekerja dengan menggunakan metode ilmiah, para ahli (Scientist) melandasi dirinya dengan sikap-sikap tertentu yang disebut sikap ilmiah. Demikian juga apabila kita bekerja dengan menggunakan metode ilmiah, kita harus melandasi diri dengan sikap ilmiah tersebut. Menurut Sund seperti dijelaskan oleh Moh. Amin, Prawoto dan Siti Mariyam (1980) sikap ilmiah (Scientific attitudes) meliputi hasrat ingin tahu, rendah hati, jujur, objektif, kemauan untuk mempertimbangkan data baru, pendekatan positif terhadap kegagalan, bersikap terbuka, teliti dan sebagainya. Sikap ilmiah merupakan perilaku para ahli yang selalu digunakan dalam melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah.
Untuk menjadi ilmiah seseorang harus dapat mengidentifikasi masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis data serta menarik kesimpulan. Sampai sejauh mana seorang ilmuwan dapat menerapkan sikap ilmiah, dapat dilihat dari bagaimana ia menggunakan metode ilmiah untuk membuat penemuan-penemuan yang bermakna. Misalnya seberapa jauh ia berusaha bersikap jujur dan objektif pada saat ia mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data. Sudahkah ia menggunakan prosedur eksperimen dan statistik yang tepat? Sikap ilmiah harus tertanam dalam hati setiap ilmuwan agar ia mampu membuat penemuan-penemuan yang bermanfaat.

f.          Produk ilmiah
Suatu hipotesis yang diterimas etelah diuji dengan menggunakan metode lmiah merupakan produk ilmiah dan akan menjadi bagian dari ilmu pengetahuan. Produk ilmiah dapat berupa fakta, konsep, prinsip, teori, hukum dan sebagainya. Berikut ini akan dibahas secara ringkas pengertian dan contoh masing-masing produk ilmiah.
 Fakta adalah data nyata yang diperoleh dari hasil pengamatan. Konsep adalah suatu gagasan atau ide yang digeneralisasikan dari pengalaman-pengalaman tertentu dan relevan. Misalnya konsep tentang logam, konsep tentang panas, konsep tentang memuai, konsep tentang listrik, konsep tentang cahaya, konsep tentang magnet dan sebagainya. Prinsip adalah generalisasi dari konsep-konsep yang saling berhubungan. Misalnya: logam bila dipanaskan akan memuai. Prinsip tersebut merupakan generalisasi dari tiga konsep yaitu konsep tentang logam, konsep tentang panas dan konsep tentang memuai. Prinsip dapat diartikan pula sebagai suatu pernyataan yang mengandung kebenaran yang bersifat mendasar dan berlaku umum. Prinsip inilah yang sebenarnya melandasi kebenaran suatu hukum.  Teori adalah suatu generalisasi dari prinsip-prinsip ilmiah yang saling berkaitan, yang menjelaskan gejala-gejala ilmiah. Teori menghubungkan, menerangkan dan meramalkan berbagai macam hasil eksperimen dan observasi melalui cara-cara yang dimulai dari cara-cara yang paling sederhana sampai cara-cara yang paling efisien (Moh. Amin, Prawoto dan Siti Mariyam, 1980). Senada dengan itu Kerlinger seperti dikutip oleh Hendro Darmodjo (1986) merumuskan teori adalah seperangkat pengertian (konsep), definisi dan dalil yang saling berhubungan yang menyajikan suatu pandangan yang sistematik dari berbagai fenomena dengan mengungkapkan adanya hubungan yang spesifik antar variabel, dengan tujuan untuk menjelaskan dan meramalkan suatu fenomena.
Contoh teori misalnya teori gravitasi, teori evolusi, teori sel, teori atom dan sebagainya.; Hukum merupakan pernyataan yang mengungkapkan adanya hubungan antar gejala alarn yang konsisten.         hukum telah diuji kebenarannya oleh para ahli di bidang itu, bersifat umum dan mempunyai derajat ketetapan yang tinggi. Oleh sebab itu dapat digunakan untuk meramal. Contohnya hukum Mendel, hukum Boyle, hukum Kekekalan energi dan sebagainya. Hukum tidak sama dengan teori. Hukum merupakan suatu kenyataan alam, suatu fakta bahwa ada suatu aturan hubungan antara satu gejala alam dengan gejala alam yang lain, 'Teori mencob.a menjelaskan mengapa kenyataan alam itu terjadi. Itulah sebabnya hukum tidak mungkin menjadi teori (Hendro Darmodjo, 1986).
Untuk memperluas khasanah ilmu pengetahuan, tidak akan lepas dari penelitian-penelitian yang terus dikembangkan oleh para ahli untuk menghasilkan penemuan-penemuan baru. Produk ilmiah yang dihasilkan akan benar-benar bermutu dan bermanfaat jika proses untuk memperoleh penemuan tersebut menggunakan metode ilmiah yang dilandasi sikap ilmiah peneliti.

 g. Metode Ilmiah Untuk Masa Depan
Penelitian-penelitian ilmiah terus berkembang dengan cepat sehingga produk ilmiah yang dihasilkan semakin banyak. Dengan demikian khasanah pengetahuan ilmiah juga semakin banyak. Pengetahuan ilmiah tersebut akan dimanfaatkan dalam teknologi terapan dan penelitian ilmiah, lebih lanjut untuk kepentingan manusia masa sekarang dan masa-yang akan datang.
1) Penelitian sumber pangan baru
Jika pertambahan jumiah penduduk dunia tetap tinggi seperti sekarang, maka makanan akan menjadi masalah serius bagi seluruh umat manusia. Dengan bertambahnya jumlah penduduk maka areal tanah untuk pemukiman akan bertambahnya luas dan areal pertanian semakin sempit. Sehingga tanah tidak mampu lagi untuk menyediakan makanan yang cukup untuk kelangsungan hidup manusia walaupun digunakan berbagai teknik baru dalam bidang pertanian dan peternakan. Hal ini disebabkan oleh tumbuhan tinggi yang merupakan penghasil makanan bagi manusia tidak dapat ditingkatkan efisiensinya dalam menggunakan energi matahari untuk meningkatkan fotosintesis. Tumbuhan hanya dapat menggunakan sedikit sekali energi matahari yang jatuh padanya. Di samping itu zat organik yang dapat digunakan oleh manusia tidak lebih dari setengah hasii fotosintesis. Untuk mencari jalan keluar dari masalah kekurangan bahan makanan, pada saat ini sedang digalakkan penelitian terhadap ganggang hijau yaitu jenis Chorella sp. Ganggang atau algae hijau mi sangat efiesien dalam melakukan fotosintesis dan memiliki beberapa keunggulan:
 -    Dalam lingkungap yang baik perkembangannya sangat cepat, suhu ideal untuk fotosintesis adalah 25°C.
-     Jika dalam mediumnya dimasukkan zat hara (zat makanan) clan cukup CO Z serta cahaya maka algae ini akan berfotosintesis dan akan menghasilkan karbohidrat, lemak clan protein. -           Karbohidrat, lemak dan protein yang dihasilkan dapat diatur sesuai dengan keinginan kita, jika intensitas cahaya, lamanya penyinaran dan mineral yang ada dalarr: rnedium diatur dengan tepat (Sukarno dkk., 1985). Perhatikan gambar chlorella sp. berikat ini
Gambar 5.       Chlorella sp (Sukarno dkk., 1985)

2) Penelitian sumber energi alternatif
Penggunaan energi akan terus meningkat seiring dengan pertambahan jumiah penduduk dan perkembangan teknologi. Energi yang kita gunakan pada saat ini sebagian besar berasat dari bahan bakar fosil. Energi yang berasal dari bahan bakar fosil seperti batubara dan minyak bumi digolongkan dalam sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (non-renewable). Punggunaan surnber energi yang berasal dari bahan bakar fosil secara terus-menerus dalam waktu yang lama akan menurunkan kualitas dan kuantitas sumber energi tersebut. Oleh karena itu pencarian sumber energi alternatif perlu segera dilakukan. Jentis-jenis energi alternatif yang sekarang terus-menerus dikernbangkan pemanfaatannya adalah energi yang berasal dari panas bumi, angin, pasang surut, biogas, matahari dan nuklir
1.3 Konsep Tentang Hidup
Berdasarkan adanya fosil dan perhitungan yang teliti diduga kehidupan muncul di bumi sekitar 200 juta tahun yang lalu dan ini berawal dari makhluk yang sangat sederhana. Jika sejak dulu ada kehidupan di bumi, lalu pada saat yang tepat hidup akan mempertunjukkan dirinya, dari manakah gerangan datangnya kehidupan?
Para ahli berpendapat bahwa kehidupan terbentuk melalui suatu proses evolusi. Evolusi adalah suatu perubahan yang terjadi secara perlahan-lahan dalam waktu jutaan bahkan bermilyar-milyar tahun lamanya. Jawaban yang diberikan para ahli bermacam-macam, tetapi belum ada jawaban yang memuaskan. Karena itu beberapa teori mencoba memberikan jawan tentang asal usul kehidupan.
a. Teori Abiogenesis ( Generatio Spontanea).
Teori abiogenesis dikemukakan oleh Aristoteles (384-322 SM) yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati yang timbul secara spontan karena adanya gaya hidup. Teori ini dikenal dengan teori Generatio spontanea. Beberapa ahli yang mendukung teori ini antara lain :
§  Antoni Van Leeuwenhock, berdasarkan penemuannya pada air hujan dan air rendaman jerami melalui mikroskop buatannya ditemukan adanya jentik jentik (makhluk hidup). la berpendapat bahwa jentik jentik itu berasal dari air.
§  Needam mengadakan percobaan dengan merebus sekerat daging. Air kaldu hasil rebusan daging itu disimpan beberapa hari dalam keadaan terbuka. Setelah beberapa hari terlihat air kaldu menjadi keruh karena adanya mikroorganisme. Dari percobaannya dia menyimpulkan bahwa terdapatnya mikrooranisme berasal dari air kaldu (benda mati) tersebut.
b. Teori Biogenesis.
Dalam teori ini dikatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga. Pendukung teori ini antara lain :

§  Fransisco Redy (1688).
Dengan percobaannya yang menggunakan tabung kaca (stoples) yang diisi dengan daging, lalu beberapa stoples yang berisi daging ini ditutup dan stoples yang lain dibiarkan terbuka, kemudian disimpan beberapa hari. Setelah itu dilihat kembali clan pada tabung yang tertutup tidak ditemukan adanya larva, sedangkan pada tabung yang terbuka ditemukan adanya larva. la mengambil kesimpulan bahwa larva bukan berasal dari daging yang membusuk tetapi berasal dari lalat , sehingga dapat masuk ke dalam tabung clan bertelur pada keratan daging tersebut. Jadi menurut Fransisco Redy bahwa makhluk hidup berasal dari telur (Omne vivum ex
§  Lazzaro Spallanzani (I729-1799).
la mengatakan bahwa semua makhluk hidup berasal dari telur. Jika demikian dari mana asal mula telur tersebut ?. Berdasarkan hasil percobaannya dengan air kaldu bahwa jasad renik yang mencemari kaldu dapat membusukkan air kaldu tersebut. Bila kaldu dididihkan kemudian ditutup rapat-rapat maka pembusukan itu tidak akan terjadi. Oleh karena itu ia berkesimpulan bahwa telur itu berasal dari jasad hidup. Atas dasar pereobaanya ini ia berkesimpulan bahwa telur-telur tadi pastilah berasal dari sesuatu yang hidup. Faham ini dikenal dengan Omne ovum ex vivo.    
§  Louis Pasteur (1822-1895).
Dengan percobaannya Louis Pasteur yang terkenal dengan tabung dengan bentuk leher angsa itu maka gagallah teori generatio spontanea. Dari percobaannya ia menyimpulkan bahwa harus ada kehidupan sebelumnya agar tumbuh kehidupan yang baru. Atau disebut Omne vivum ex givo. Teori ini disebut juga Biogenesis dengan konsep dasar bahwa yang hidup itu tentu berasal dari yang hidup juga. Namun asal mula kehidupan tetap masih masalah yang belum terungkap.
c. Konsep Tentang Hidup Menurut Biologi Modern
§  Harold Urey (1883)
la berpendapat bahwa atmosfir bumi pada suatu saat kaya akan molekul­molekul metana (CH4), amonia (NH3), hidrogen, clan H20 dalam bentuk gas. Pada suatu saat dengan adanya energi yang berasal dari aliran listrik halilintar maka unsur-unsur tersebut yang merupakan komponen asam amino mengadakan reaksi kimia membentuk zat hidup yang memungkinkan terjadinya suatu kehidupan.
§  Oparin- Halden
Secara terpisah mereka berdua mempunyai pendapat yang sama. Rangkuman pendapat itu adalah jasad hidup terbentuk dari senyawa kimiawi dalam laut pada saat atmosfir bumi belum mengandung oksigen bebas. Senyawa organik tersebut antara lain adalah asam-asam amino, purin dan pirimidin serta senyawa-senyawa polipeptida, asam-asam polinukleat dan polisakarida yang semuanya itu dapat terbentuk berkat bantuan sinar ultra violet, kilatan listrik (petir), panas, dan sinar radiasi.
§  Stanly Miller
Stanly Miller berpaling kembali kepaham generatio spontanea. la menganggap bahwa tidak mustahil hidup ini pernah berkembang dari zat mati. Kenyataan menunjukkan bahwa jasad hidup sebagian besar terdiri dari protein yang terurai menjadi unit-unit yang sederhana yakni asam-asam amino yang mengandung nitrogen. Bila asam-asam amino tersebut dipisah lagi maka akan dihasilkan CH4, H20, H2, dan NH3. Demikian pula j ika senyawa sederhana diuraikan, maka akhirnya diperoleh unsur-unsur C, H, O dan N sebagai unsur dasar. Bukankah ada kemungkinan bahwa hidup berawal dari senyawa­-senyawa tadi, dimana atmosfer masih merupakan senyawa-senyawa seperti itu.
Rangkuman
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang kita ketahui, tanpa menghiraukan apakah pengetahuan tersebut benar atau salah, tanpa menghiraukan dari mana datangnya pengetahuan tersebut. ' Sedangkan ilmu  pengetahuan adalah pengetahuan yang telah diuji kebenarannya melalui metode ilmiah. Ini berarti bahwa cara memperoleh pengetahuan akan menentukan apakah pengetahuan tersebut termasuk ilmiah atau bukan. Biologi termasuk dalam golongan ilmu pengetahuan karena kebenaran dalam biologi dapat diuji oleh siapapun dengan menggunakan' metode ilmiah
'Obje.k yang dipelajari dalam biologi adalah semua jenis makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan dan manusia serta mikroorganisme. Untuk lebih mendalami bagian­-bagian tertentu dari mahluk hidup, akhirnya biologi berkembang menjadi beberapa cabang iltnu seperti botani, anatomi, zoologi, fisiologi, ekologi, parasitologi, mikrobiologi dan sebagainya. Dalam perkembangan lebih lanjut ternyata biologi tidak dapat berkembang sendiri tetapi senantiasa berhubungan dengan ilmu-ilmu yang lain baik ilmu pengetahuan alam maupun ilmu pengetahuan sosial seperti matematika, fisika, kimia, ekonomi, dan sebagainya.
Metode ilmiah merupakan suatu metode atau cara yang harus diikuti seseorang untuk memecahkan masalah atau problem secara ilmiah. Secara garis besar metode ilmiah adalah perumusan masalah, pernyusunan kerangka berpikir dalam mengajukan hipotesis,  perumusan hipotesis, pengujian hipotesis, dan penarikan kesimpulan. Suatu hipotesis yang diterimas etelah diuji dengan menggunakan metode lmiah merupakan produk ilmiah dan akan menjadi bagian dari ilmu pengetahuan. Produk ilmiah dapat berupa fakta, konsep, prinsip, teori, hukum dan sebagainya.
Asal usul kehidupan di bumi ini didasarkan oleh teori abiogenesis, teori biogenesis dan teori biologi modern. Teori abiogenesis menyatkana bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati yang timbul secara spontan karena adanya gaya hidup, sedangkan teori biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga.

C. Penutup
a. Pertanyaan
1. Berikan contoh hubungan antara biologi dengan fisika
2. Jelaskan langkah-langkah dalam metode ilmiah.
3. Jelaskan pendapat Oprain tentang konsep hidup
b. Umpan balik
            Anda dapat menguasai materi ini dengan baik jika memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
-          Membaca bahan atau materi yang relevan dengan materi yang akan dibahas.
-          Aktif dalam tanya jawab sehubungan dengan materi yang dibahas.
-          Mengerjakan latihan.



c. Tindak lanjut
-          Apabila mahasiswa dapat menyelesaikan 80% pertanyaan di atas, maka mahasiswa tersebut dapat melanjutkan ke bab selanjutnya, sebab materi pengenalan mikrobiologi merupakan dasar untuk bab-bab selanjutnya.
-          Jika ada di antara mahasiswa ada yang belum mencapai penguasaan 80% dianjurkan untuk:
·         Mempelajari kembali topik di atas dari awal.
·         Berdiskusi dengan teman terutama hal-hal yang belum dikuasai.
·         Bertanya kepada Dosen jika ada hal-hal yang tidak jelas dalam penyampaian materi atau diskusi.
d. Kunci Jawaban
1. Contoh hubungan biologi dengan fisika
Proses penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya yang dilakukan oleh akar tumbuh-­tumbuhan berlangsung berdasarkan prinsip fisika yaitu prinsip difusi dan osmosis. Difusi merupakan proses penyebaran partikel-partikel dari larutan yang berkonsentrasi tinggi ke larutan yang berkonsentrasi lebih rendah tanpa adanya membran atau selaput pemisah. Berdasarkan sifatnya kita dapat membedakan selaput pemisah menjadi tiga macam yaitu selaput permeabel, semi permeabel dan impermeabel. Selaput permeabel adalah selaput pemisah yang dapat dilewati oleh air dan zat-zat yang terlarut di dalamnya. Selaput semi permeabel adalah selaput pemisah yang hanya dapat dilewati oleh air dan zat-zat tertentu dan selaput impermeabel adalah selaput pemisah yang tak dapat dilewati oleh air dan zat-zat yang terlarut. Untuk melihat proses difusi dapat Anda lakukan percobaan sederhana yaitu masukkan beberapa tetes tinta atau larutan berwarna ke dalam suatu tempat yang berisi air. Amatilah proses yang terjadi. Apabila difusi terjadi melalui membran pemisah maka proses tersebut dinamakan osmosis. Istilah ini berasal dari kata os .= lubang dan movea = to move = pindah
2. Langkah-langkah metode ilmiah
a.       Perumusan masalah, merupakan pertanyaan mengenai objek yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasi faktor-faktor yang terkait di dalamnya.
b.      Pernyusunan kerangka berpikir dalam mengajukan hipotesis, merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai faktor yang saling mengkait dan membentuk konstelasi permasalahan. Kerangka berpikir ini disusun secara rasional berdasarkan pernyataan-pernyataan ilmiah yang diuji kebenarannya dengan memperhatikan faktor-faktor empiris yang relevan dengan permasalahannya.
c.       Perumusan hipotesis, merupakan jawaban sementara atau dugaan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, yang materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan.
d.      Pengujian hipotesis, merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak.
e.       Penarikan kesimpulan, merupakan penilaian apakah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Jika dalam proses pengujian hipotesis terdapat fakta yang cukup banyak yang mendukung hipotesis tersebut diterima. Sebaliknya jika tidak cukup fakta yang mendukung maka hipotesis tersebut ditolak.
3. Teori Oparin tentang konsep hidup
Oparin berpendapat bahwa jasad hidup terbentuk dari senyawa kimiawi dalam laut pada saat atmosfir bumi belum mengandung oksigen bebas. Senyawa organik tersebut antara lain adalah asam-asam amino, purin dan pirimidin serta senyawa-senyawa polipeptida, asam-asam polinukleat dan polisakarida yang semuanya itu dapat terbentuk berkat bantuan sinar ultra violet, kilatan listrik (petir), panas, dan sinar radiasi
e. Referensi
a)      A. Campbell, Neil, Biology, California: The Benjamin/cummings Publishing Comp. Inc, 1987
b)      Dardjat Sasmitamihardja dkk., Biologi, Bandung: ITB, 1974.
c)      Dwidjoseputro, Pengantar Fisiologi Tumbuhan, Jakarta: PT Gramedia, 1983.
d)     Hendro Darmodjo, Filsafat Ilmu Pengetahuan Alam, Jakarta: Universitas Terbuka, 1986.
e)      Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer, Jakarta: Sinar Harapan, 1984.
f)       L. Wolfe, Stephen, Miller, jr. G. Tyler, Biology: the Foundations, California: Wadsworth Publishing Comp. Inc., 1977.

g)      Moh. Amin, Parwoto dan Siti Mariyarn, HakikatScience, Yogyakarta: FKIE - IKIP Yogyakarta,1980. Ruse, Michael, Darwinism Defended, California: The Benjamen/ Cummings, Publishing Comp. Inc., 1982.
h)      Stanley, Melissa, Andrykovitch, George, Living an Introduction to Biology, California: Addison - Wesley, Publishing Comp., 1984.
i)        G.E. Nelson. G.G. Robinson. 1982. Fundamentals Consepts of Biology. yth. Ed. New York: John Wiley & Sons.
j)        J. W. Kimbal. 1987. Biologi, Edisi I (terjemahan). Jakarta: Erlangga, Jilid 1. J.W. Kimbal. 1988. Biologi, Edisi 5 (terjemahan). Jakarta: Erlangga, Jilid 2. P.B. Weisz. 1961. Elements of Biologi. Tokyo : Me Graw - Hill.

f. Senarai
-          Abiogenesis: generasi spontan (generasi berasal dari benda mati)
-          Biogenesis : generasi hidup (generasi berasal dari makhluk hidup)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar