Halaman

Jumat, 17 Desember 2010

Perilaku Makhluk Hidup

BAB X
PERILAKU

A. Pendahuluan
Deskripsi singkat
Bab ini akan menguraikan tentang pengertian perilaku, perilaku bawaan dan perilaku berajar.
Relevansi
Pembahasan pada bab ini merupakan pengetahuan awal untuk memahami materi perilaku kehidupan makhluk hidup di alam sekitar.
Kompetensi Dasar
Mahasiswa dapat menjelaskan tentang perilaku.
B. Penyajian
Uraian dan contoh
10.1 Pengertian Perilaku
Perilaku ialah tindakan atau aksi yang mengubah hubungan antara oraganisme dengan lingkungannya. Perilaku dapat terjadi sebagai akibat suatu stimulus dari luar. Reseptor diperlukan untuk mendeteksi stimulus itu, saraf diperlukan untuk mengkoordinasikan respon, dan efektor itulah yang sebenarnya melaksanakan aksi. Perilaku juga dapat terjadi sebagai akibat stimulus dari dalam. Perilaku dapat dibagi atas 2 bentuk, yakni perilaku bawaan dan perilaku terajar.
10.2 Perilaku Bawaan
Perilaku bawaan adalah merupakan respon yang sifatnya dalam ukuran besar, ditemukan oleh jalur-jalur koordinasi saraf yang diwariskan. Berikut adalah beberapa contoh perilaku bawaan.
a. Tropisme
Tropisme merupakan perilaku pada tumbuhan yang tergolong dalam perilaku bawaan. Gerak Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Tropisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu trope, yang berarti membelok. Bila gerakannya mendekati arah rangsangan disebut tropisme positif sedangkan jika gerak responnya menjauhi arah datangnya rangsangan disebut tropisme negatif. Ditinjau dari macam sumber rangsangannya, tropisme dibedakan menjadi, fototropisme, geotropisme, hidrotropisme, kemotropisme dan tigmotropisme. Contoh gerak ini adalah
• gerak batang tumbuhan ke arah cahaya,
• gerak akar tumbuhan ke pusat bumi,
• gerak akar menuju air, dan
• gerak membelitnya ujung batang atau sulur pada jenis tumbuhan bersulur.
b. Gerak Nasti
Gerak nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan namun arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Kata nasti berasal dari bahasa Yunani, yaitu nastos yang berarti dipaksa mendekat. Oleh karena itu, arah gerak dari bagian tubuh tumbuhan yang melakukan gerak nasti ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri. Contoh gerak nasti adalah
• Menutupnya daun putri malu dan tumbuhan Venus karena sentuhan
• Menutupnya daun-daun majemuk pada tanaman polong-polongan saat malam hari
• Membuka dan menutupnya bunga pukul empat
• Membuka serta menutupnya stomata
c. Gerak Taksis
Taksis adalah gerak seluruh atau bagian tubuh tumbuhan yang berpindah tempat dan arah perpindahannya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Ditinjau dari macam sumber rangsangannya, taksis dibedakan menjadi fototaksis dan kemotaksis.
Fototaksis adalah gerak taksis yang disebabkan oleh adanya rangsangan berupa cahaya. Misalnya Klorofil (zat hijau daun) yang bergerak menuju arah datangnya cahaya. Kemotaksis adalah gerak taksis yang disebabkan oleh rangsangan berupa zat kimia. Misalnya Spermatozoa yang bergerak menuju sel telur pada peristiwa pembuahan (metagenesis) tumbuhan lumut (Bryophyta). Sel telur (ovum) mengeluarkan zat kimia (gula dan protein) yang dapat merangsang spermatozoa untuk bergerak mendekatinya.


d. Refleks
Refleks adalah gerakan yang dilakukan tanpa sadar dan merupakan respon segera setelah adanya rangsang. Pada manusia gerak refleks terjadi melalui reflex arc. Gerak refleks dapat digunakan pada pemeriksaan neurologis untuk mengetahui kerusakan atau pemfungsian dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Ada dua macam gerak refleks yaitu:
1. Refleks otak, adalah gerak refleks yang melibatkan saraf perantara yang terletak di otak, misalnya berkedipnya mata, refleks pupil mata karena rangsangan cahaya.
2. Refleks sumsum tulang belakang, adalah gerak refleks yang melibatkan saraf perantara yang terletak di sumsum tulang belakang, misalnya sentakan lutut karena kaki menginjak batu yang runcing.
Gerak refleks dapat dilatih misalnya pengulangan dari gerakan motorik pada latihan olah raga atau pengaitan dari rangsang oleh reaksi otomatis selama pengkondisian klasikal. Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk.
e. Naluri
Naluri atau insting adalah suatu pola perilaku dan reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu yang tidak dipelajari tapi telah ada sejak kelahiran suatu makhluk hidup dan diperoleh secara turun-temurun (filogenetik). Dalam psikoanalisis, naluri dianggap sebagai tenaga psikis bawah sadar yang dibagi atas naluri kehidupan (eros) dan naluri kematian (thanos). Misalnya pembuatan sarang laba-laba dan sarang burung.
f. Perilaku Ritme dan Jam Biologis
Merupakan prilaku berulang ulang pada interval tertentu yang dinyatakan sebagai ritme atrau periode. Daur prilaku ritme dapat selama dua jam atau setahun.



10.3 Perilaku Terajar
Perilaku terajar adalah perilaku yang lebih kurang diperoleh atau dimodifikasi secara permanen sebagai akibat pengalaman individu. Berikut adalah contoh-contoh dari perilaku terajar.
a. Kebiasaan
Hampir semua hewan mampu belajar untuk tidak beraksi terhadap stimulus berulang yang telah dibuktikan tidak merugikan. Fenomena ini dikenal dengan sebagai kebiasaan (habituasi) dan merupan suatu contoh belajar sejati. Jika Anda membuat suara aneh di dekat anjing piaraan, biasanya ia akan beraksi dengan memutar kepalanya ke arah sumber bunyi tadi. Akan tetapi, jika stimulus itu diberikan berulang-ulang dan tidak terjadi apa-apa terhadap anjing itu baik yang menyenangkan atau tidak, akhirnya ia berhenti berespons. Bahwa hal ini merupakan kasus belajar sejati dan bukannya merupakan akibat adaptasi dari reseptor indra yang ditunjukan melalui kenyataan bahwa respon itu berlaku untuk waktu lama.
b. Keterpatrian/ Tanggap Tiru Imprinting
Salah satu contoh belajar yang sangat khusus lagi nyata ialah keterpatrian. Jika seekor angsa (anak angsa) yang baru menetas dihadapkan pada sebuah benda berukuran lumayan yang bergerak dan mengelaurkan bunyi yang dapat terdengar, hewan-hewan itu akan mulai mengikutinya sebagaimana mereka mengikuti induknya selama hidupnya. Hal ini yang disebut dengan keterpatrian. Sebenarnya, bila anak angsa itu mencapai kematangan seksual, akan menjadikan benda yang dipaterikan tadi sebagai tujuan dorongan seksualnya, daripada anggota spesiesnya sendiri.
c. Respon yang Diperlazimkan
Bentuk perilaku terajar yang paling sederhana iala reson yang diperlazimkan. Respon ini merupakan hasil pengalaman, disebabkan oleh suatu stimulus yang berbeda dengan yang semula memicunya. Mekanisme respon ini adalah berkat penelitian yang dilakukan oleh Ivan Pavlov. Dari hasil percobaa Pavlov diperoleh bahwa penempatan makanan di dalam mulut anjing mengakibatkan mulut anjing mengeluarkan liurnya. Hal ini merupakan refleks bawan sederhana yang melibatkan saraf. Selanjutnya Pavlov menemukan bahwa jika ia membunyikan bel setiap kali ia memasukkan daging ke dalam mulut anjing, maka akhirnya anjing itu akan berliur begitu mendengar bel itu saja. Ini merupakan bentuk dari respon yang diperlazimkan. Anjing telah belajar beraksi terhadap stimulus pengganti, yaitu stimulus yang diperlazimkan.
d. Pelaziman Instrumental
Anjing yang dikekang pada sustu posisi dan respon yang diperlazimkan (pengeluaran air liur) merupakan pembawaan lahir. Tetapi prinsip pelaziman dapat juga dipakai untuk melatih hewan melakukan tugas-tugas yang bukan pembawaan lahir. Dalam hal ini, hewan tersebut ditempatkan pada sustu keadaan sehingga dapat bergerak dan melakukan sejumlah kegiatan perilaku yang berlain-lainan. Latihan seprti inilah yang dikenal dengan pelaziman instrumental atau pelaziman operan.
Istilah terakhir yang ditetapkan oleh psikolog B.F Skinner menunjukkan bahwa melalui perilakunya hewan itu beroperasi pada lingkungannya, yaitu mempengaruhi situasi. Ini juga disebut belajar mencoba-coba karena hewan tersebut bebas untuk mencoba berbagai respon sebelum menemukan yang ada imbalannya. Masalah simpang siur adalah merupan suatu bentuk instrumental yang membuat hewan dihadapkan dengan urutan alternatif. Semut dan tikus adalah merupak hewan yang amat pandai mengatasi jalan simpang siur ini.
e. Motivasi
Diantara kebanyakan hewan, motivasi (dorongan) dihubungan dengan kebutuhan fisiknya. Seeekor hewan yang merasa haus akan mencari air dan yang merasa lapar akan mencari makan. Kepuasan terhadap dorongan ini merupakan kekuatan motivasi yang dibalik perilaku hewan tersebut.
Sementara kita merunut sebagian besar perilaku manusia terhadap keinginan memuaskan kebutuhan fsisik, tidak semuanya dapat diterangkan seperti di atas. Banyak hal yang kita lakukan itu tampaknya kita lakukan untuk kepentingan mereka sendiri. Kambing, kera dan simpanse pun ditemukan terlibat dalam kegiatan yang bertujuan memecah masalah kendatipun bila imbalan atau hukuman luat tidak dilibatkan. Rupa-rupanya proses itu sendiri sudah merupakan imbalan baginya.


f. Konsep
Bila dihadapkan pada suatu masalah,mungkin kita melakukan satu atau dua usaha sembarang untuk memecahkannya dan kemudian tiba-tiba berhasil. Kita sebut respon ini wawasan. Respon yang terjadi akibat wawasan cukup berbeda dengan segala sesuatu yang telah kita pikirkan sampai sekarang. Sementara respon itu bergantung pada bahan[-bahan sebelumnya diajarkan, bagi individu hal itu sama sekali baru.
Wawasan mencakup hal-hal yang telah dikenal dengan cara-cara baru serta bergantung pada perkembangan konsep atau prinsip. Hal itu dapat digambarkan pada percobaan hipotesis seekor tikus yang ditempatkan pada pintu setengah lingkaran., tiga diantaranya dibuka sekaligus. Pintu manapun yang dibuka jika tikus itu masuk melalui pintu yang kiri atau yang kanan, hewan itu memperoleh kejutan. Jika tikus itu masuk pintu tengah, ia akan menemukan imbalan makanan. Kalaupun tikus itu harus belajar untuk segera pergi ke pintu tengah (sekalipun pintu itu menuju kejutan pada percobaan sebelumnya, maka hewan itu akan mempelajari suatu konsep. Dalam hal ini, konsep itu akan berupa gagasan hal tengah. Tikus tidak akan bereaksi terhadap stimulus khusus yang pasti melainkan terhadap gagasan. Dari pengalamnnya dengan pintu-pintu khusus, maka akan berkembanglah gagasan mengenai pintu pada umumnya.
g. Bahasa
Selama bertahun-tahun diterima secara umum bahwa suatu ciri yang membedakan manusia dari seluruh hewan lainnya ialah penggunaan bahasanya. David Premack dan Ann memilih untuk menyelidiki potensi bahasa simpanse denga menggunakan simbol-simbol plastik berpunggung metal untuk kata-kata dan papan tulis bermagnet yang padanya dapat dihimpunkan simbol plastik tersebut sehingga membentuk kalimat. Setelah melatih bertahun-tahun, simpanse itu mempunyai perbendaharaan kiata sekitar 130 buah. Perbendaharaan kata mereka bukan hanya kata benda tapi mencakup kata kerja dan kata sifat.
h. Memori
Jika organisme bermaksud memodifikasi perilakunya dari pengalaman, maka ia harus mampu mengingat-ingat pengalamannya itu. Sekali sesuatu dipelajari, maka memori diperlukan agar yang dipelajarinya itu tetap ada. Ada dua teori dasar tentang memori.
 Memori merupakan proses yang dinamik dimana sensasi menimbulkan impuls saraaf yang kemudian beredar untuk jangka waktu tak terbatas melalui jarring-jaring neuron dalam system saraf pusat
 Setiap sensasi yang diingat kembali mengakibatkan sedikit perubahan fisik yang ada di dalamnya
i. Perilaku adaptif
Tekanan yang diberikan sampai kini adalah pada berbagai macam perilaku. Masing-masing bergantung pada apa yang kita sebut mesin perilaku; reseptor indra, sirkit dalam sistem saraf dan organisasi otot.
Sekarang mari kita perluas pandangan tentang perilaku, atau lebih tepatnya sekarang kita ingin mengetahui apa nilai adaptif suatu perilaku khusus dalam kehidupan hewan itu yang berakibat perilaku khusus dalam kehidupan hewan itu yang berakibat perilaku tersebut menjadi bagian penting dalam warisan evolusioner spesies bersangkutan sperti urutan asam amino dalam protein dan anatomi dalam sistem sarafnya. Hewan dihadapkan pada empat bentuk perintah yang menopang dalam hidupnya, yakni makan, mecegah jangan sampai dimakan, mampu bertahan hidup dalam kondisi fisik lingkungannya dan meneruskan gen-gennya kepada generasi berikutnya.
j. Perilaku Makan
Makan melibatkan penentuan pilihan pada macam makanan apa yang akan dimakan pada waktu tertentu. Biasanya hewan memilih macam makanan tertentu dan memusatkan padanya sampai titik hasil yang menurun. Tujuan makan adalah mendapatkan energi, tetapi energi ini digunakan untuk mencari makanan. Jadi hewan itu berperilaku sedemikian rupa untuk memaksimumkan perbandingan (rasio) kerugian/ keuntungan dari pencarianmakan itu. Hewan itu bergeser dari satu makanan ke makanan yang lain apabila perbandingan kerugian/ keuntungan dari yang pertama menjadi lebih besar dari yang kedua.
Kerugian energi dari mencari makanan diusahakan seminimum mungkin melalui perkembangan “citra makan” untuk makan-makanan yang untuk sementara menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Untuk beberap spesies, citra mencari itu bukan merupakan perwujudan macam makanannya saja melainkan tempatnya yang khusus (umpamanya lahan yang sedang digarap) yang terus menerus memberi imbalan kepada usahanya (hampir sperti penangkap ikan berpengalaman mengetahui dimana ikan “tourt” yang besar itu agaknya bersembunyi. Alih-alih membuang energi dalam pencarian makanan yang aktif, banyak hewan menggunakan energinya untuk membangun perangkap, daya tarik dan seterusnya, yang menarik mangsanya agar berada dalam jangkaunnya.
k. Perilaku Mempertahankan Diri
Macam perilaku mempertahankan diri sangat beragam diseluruh dunia hewan. Perilaku tersebut berkisar dari melarikan diri dari pemangsa atau dengan menggunakan senjata bertahan dan menggunakan kamuflase dan mimikri. Hewan sosial biasanya meliputi perilaku anti pemangsa operatif dalam daftarnya. Satu individu dalam kumpulan atau kawanan akan tetap waspada semnetara yang lain memakan rumput dan akan memberi isyarat alarm jika bahay amengintai.
l. Bertahan Hidup dalam Lingkungan Fisik
Kebanyakan hewan hanya dapat bertahan hidup dalam kisaran suhu, salinitas, kelembaban tertentu dan sebaginya. Kisaran ini agakny relatif luas bagi hewan seperti mamalia, burung yang memiliki mekanisme yang efisien dalam mempertahankan kendali homeostatis sebaliknya kisaran ini sangat sempit bagi vertebrata lain seperti ikan, amphibi serta avertebrata. Sebagai contoh, “Pill Bug” (porcellio) merupan krustase darat, tidak dapat bertahan hidup lama dalam udara kering. Pada saat kelembaban rendah, ia menaikkan laju lokomosinya. Sebaliknya ketika kelembaban meningkat, laju geraknya menurun. Akibat perilaku ini, disebut suatu kinesis, secara bertahap hewan-hewan itu berkumpul di daerah berkelembaban tinggi.. Hal ini terjadi sekalipun arah gerakannya tidak ada sangkut pautnya dengan arah daerah berkelembaban tinggi (jika demikian, responnya akan taksis).


m. Perilaku Reproduktif
Semua bentuk perilaku reproduktif merupakan hasil dan juga penyebab tenaga-tenaga evolusioner yang amat kuat. Anda dapat membayangkan bahwa gen-gen yang mengendalikan perilaku bercumbu, perilaku wilayah dan perilaku dominansi sangat dipilih, yaitu sangat mungkin diturunkan kepada generasi yang mendatang.
Pada kebanyakan spesies hewan, yang memilih jodoh ialah yang betina. Si jantan dilempar ke dalam persaingan dengan jantan-jantan yang lain utnuk jodohnya. Jadi kita menemukan jantan dari banyak spesies terlibat dalam perilaku bercumbu. Seperti perilaku bercumbu juga menjamin bahwa alat-alat reproduktif jantan dan betina (telur yang matang dan sebagainya) akan siap untuk kawin pad saat yang sama.
Jantan dari banyak spesies menentukan wilayah dari jantan lainnya untuk menarik betina untuk perkembangbiakan. Di antara mamalia, wilayh ini berfungsi sebagai tempat untuk berkembang biak dan membesarkan yang muda. Akan tetapi banyak burung mengintai wilayah yang digunakan untuk memberi makan. Mereka mempertahankan wilayah ini terhadap serbuan anggota-anggota lain spesiesnya.

Rangkuman
Perilaku adalah tindakan atau aksi yang mengubah hubungan antara organisme dan lingkungannya. Perilaku dapat terjadi akaibat stimulus dari luar. Reseptor diperlukan unutk mendekati stimulus, saraf diperlukan untuk mengkoordinasikan respond an efektor untuk melaksanakan aksi. Prilaku dapat juga terjadi karena adanya stimulus dari dalam, misalnya rasa lapar, memberikan motivasi akan aksi yang akan diambil bila makanan benar-benar terlihat atau tercium. Umunya perilaku suatu organisme merupakan gabungan stimulus dari dalam dan luar. Bentuk prilaku dapat dibedakan menjadi:
a. Perilaku bawaaan
Perilaku bawaan merupakan perilaku yang dihasilkan oleh gen dan factor-faktor lingkungan. Contoh perilaku bawaan adalah taksis, refleks, naluri, pelepasan prilaku naluriah dan perilaku ritme dan jam biologis.
b. Perilaku terajar
Prilaku terajar adalah prilaku yang lebih kurang diperoloeh atau domodifikasikan permanent sebagai akaibat darib pengalaman individu. Contoh perilaku terajar adalah kebiasaan, keterpatria/tanggap tiru imprinting, respon yang diperlazimkan, pelaziman instrumental, motivasi, konsep, bahasa, memori, prilaku makan, perilaku mempertahankan diri dan perilaku reproduksi
C. Penutup
a. Pertanyaan
1. Jelasakan perbedaan antara perilaku bawaan dan perilaku terajar.
2. Sebutkan dua teori tentang memori
3. Sebutkan contoh perilaku mempertahankan diri
b. Umpan balik
Anda dapat menguasai materi ini dengan baik jika memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Membaca bahan atau materi yang relevan dengan materi yang akan dibahas.
- Aktif dalam tanya jawab sehubungan dengan materi yang dibahas.
- Mengerjakan latihan.
c. Tindak lanjut
- Apabila mahasiswa dapat menyelesaikan 80% pertanyaan di atas, maka mahasiswa tersebut dapat melanjutkan ke bab selanjutnya, sebab materi pengenalan mikrobiologi merupakan dasar untuk bab-bab selanjutnya.
- Jika ada di antara mahasiswa ada yang belum mencapai penguasaan 80% dianjurkan untuk:
• Mempelajari kembali topik di atas dari awal.
• Berdiskusi dengan teman terutama hal-hal yang belum dikuasai.
• Bertanya kepada Dosen jika ada hal-hal yang tidak jelas dalam penyampaian materi atau diskusi.
d. Kunci Jawaban
1. Perbedaan perilaku bawaan dan perilaku terajar
a. Perilaku bawaaan
Perilaku bawaan merupakan perilaku yang dihasilkan oleh gen dan factor-faktor lingkungan. Contoh perilaku bawaan adalah taksis, refleks, naluri, pelepasan prilaku naluriah dan perilaku ritme dan jam biologis.
b. Perilaku terajar
Prilaku terajar adalah prilaku yang lebih kurang diperoloeh atau domodifikasikan permanent sebagai akaibat darib pengalaman individu. Contoh perilaku terajar adalah kebiasaan, keterpatria/tanggap tiru imprinting, respon yang diperlazimkan, pelaziman instrumental, motivasi, konsep, bahasa, memori, prilaku makan, perilaku mempertahankan diri dan perilaku reproduksi
2. Teori tentang memori
a. memori merupakan proses yang dinamik dimana sensasi menimbulkan impuls saraaf yang kemudian beredar untuk jangka waktu tak terbatas melalui jarring-jaring neuron dalam system saraf pusat
b. setiap sensasi yang diingat kembali mengakibatkan sedikit perubahan fisik yang ada di dalamnya
3. Contoh perilaku mempertahankan diri
a. Mimikri adalah cara mempertahankan diri terhadap musuh dengan cara menyerupai sesuatu, secara khas menyerupai tipe lain organiseme lain
b. Kamuflase adalah cara mempertahankan diri dengan cara menyamar terhadap warna, pola dan bentuk sehingga menyerupai lingkungan sekitarnya
c. Autotomi adalah cara memepertahankan diri dengan memotong atau memutuskan salah satu bagian hidupnya
d. Mengeluarkan bau atau cairan tubuh
e. Referensi
Anonim. 2009. http://www.e-dukasi.net/mapok/ mp_full.php?id= 375&fname= materi4a.html (diakses tanggal 24 Oktober 2009)
Anonim. 2009. http://id.wikipedia.org/wiki/Refleks (diakses tanggal 24 Oktober 2009)
Anonim. 2009. http://www.e-dukasi.net/mapok/ mp_full.php?id=373&fname= materi4.html (diakses tanggal 24 Oktober 2009)
Anonim. 2009. http://free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/ Praweda/ Biologi/ 0084%20Bio%202-9c.htm (diakses tanggal 24 Oktober 2009)
Anonim. 2009. http://iceteazegeg.wordpress.com/2009/04/06/perilaku-hewan/ (diakses tanggal 24 Oktober 2009)

J.W. Kimball. 1987. Biologi. Edisi 5 (terjemahan). Jakarta : Erlangga. Jilid 2.
f. Senerai
Perilaku = tindakan atau aski
Stimulus = rangsangan
Reseptor = penerima

Tidak ada komentar:

Posting Komentar